Laman

Konfigurasi static route

Konfigurasi Static Route


Static route "merupakan jalur yang dikonfigurasi secara statik oleh administrator", konfigurasi tersebut nantinya akan disimpan oleh router di dalam route tablenya.

Routing tabel bisa memperoleh informasi dengan menggunakan salah satu dari tiga cara berikut:
+ Informasi yang didapat oleh router berdasarkan direcly connected (terhubung secara langsung).
+ Informasi yang dimasukkan secara manual, biasa dikenal dengan static route.
+  Informasi yang didapat secara otomatis dari sharing yang kirimkan oleh router lain, biasa dikenal dengan dynamic routing protocol.

Untuk menginput routing ke table route secara statik  ada tiga langkah yang harus kita lakukan:
+ Untuk setiap data link pada jaringan, identifikasi semua subnet atau network address (alamat jaringan).
+ Untuk setiap router, identifikasi semua data link yang tidak terkoneksi langsung pada router.
+ Untuk setiap router, tuliskan perintah routing untuk setiap alamat yang tidak terkoneksi secara langsung.

Mungkin sebuah pertanyaan muncul dibenak kita, "mengapa tidak perlu menuliskan konfigurasi route untuk alamat network yang terkoneksi langsung(directly connected)?" diatas sudah dijelaskan bahwa untuk alamat network yang terkoneksi langsung sudah secara otomatis diinput kedalam tabel route.

Untuk lebih jelasnya kita gunakan contoh pada gambar dibawah ini:


Pada contoh diatas terdapat 6 subnet:
+ 10.1.0.0/16
+ 10.4.6.0/24
+ 10.4.7.0/24
+ 192.168.1.192/27
+ 192.168.1.64/27
+ 192.168.1.0/27

Maka bedasarkan contoh diatas, untuk mengkonfigurasi static route pada router Piglet, definisikan subnet yang tidak terhubung secara langsung pada router Piglet sebagi berikut:
+ 10.4.6.0/24
+ 10.4.7.0/24
+ 192.168.1.64/27
+ 192.168.1.0/27

 Maka untuk melakukan konfigurasi static route tinggal kita ketikkan perintah pada global configuration router sebagai berikut:

Piglet(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.224 192.168.1.193
Piglet(config)# ip route 192.168.1.64 255.255.255.224 192.168.1.193
Piglet(config)# ip route 10.4.6.0 255.255.255.0 192.168.1.193
Piglet(config)# ip route 10.4.7.0 255.255.255.0 192.168.1.193


Note: sintak diatas merupakan konfigurasi static route pada cisco router, kita dapat mencobanya dengan menggunakan packet tracer.

Konfigurasi diatas kita menggunakan next hop interface sebagai penunjuk jalur ke network yang di tuju, kita bisa menggunakan alternatif lain yakni dengan menggunakan exit interface sebagai contoh berikut:

Piglet(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.224 E0
Piglet(config)# ip route 192.168.1.64 255.255.255.224 E0
Piglet(config)# ip route 10.4.6.0 255.255.255.0 E0
Piglet(config)# ip route 10.4.7.0 255.255.255.0 E0


Perlu diingat pada penggunaan exit interface sebagai penunjuk route pada ipv4 memiliki dampak, router akan menganggap dirinya terkoneksi secara langsung dengan network tersebut dan koneksi tersebut akan memiliki administrative distance(AD) 0, disamping itu nilai minus dengan menggunakan exit interface aialah terjadinya pemborosan memory pada ARP, karena setiap koneksi yang dilakukan ke jaringan tersebut akan dicatat pada ARP.

 Note : Untuk memahami lebih detail tentang nilai Administrative distance silahkan baca artikel tentang Administrative distance.
Kita juga bisa mengkombinasikan keduanya yakni dengan menggunakan next hop dan exit interface. Jika exit interface down maka jalur akan dihapus dari tabel route, meskipun next-hopaddress dapat dicapai secara rekursif menggunakan alternate route. Hal ini dapat meminimalisasi table lookups dengan menumukan jalur keluar denan menggunakan next-hop address dan nilaiadministrative distance(AD) 1, yang mengindikasikan bahwa router tidak terkoneksi secara langsung.

Piglet(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.224 E0 192.168.1.193
Piglet(config)# ip route 192.168.1.64 255.255.255.224 E0 192.168.1.193
Piglet(config)# ip route 10.4.6.0 255.255.255.0 E0 192.168.1.193
Piglet(config)# ip route 10.4.7.0 255.255.255.0 E0 192.168.1.193

Tidak ada komentar:

Posting Komentar